1. Beranda
  2. Blog
  3. WFH Pasca Pandemi
banner

WFH Pasca Pandemi

oleh Lucy Dwi Jayanthie
21 November 2022
wfhproduktivitas
Tidak terasa sudah hampir 2.5 tahun kita beradaptasi dengan budaya WFH karena pandemi. Seiring dengan menurunnya angka kematian COVID-19 serta tingginya tingkat vaksinasi, WHO mengeluarkan pernyataan baru-baru ini bahwa tahun 2022 berpotensi menjadi tahun berakhirnya pandemi. Kini perusahaan dihadapkan dengan berbagai pertanyaan seperti; Apakah kita akan kembali ke budaya WFO atau budaya WFH akan terus diterapkan pasca pandemi? Apakah kita akan beralih ke budaya bekerja secara hybrid?

Produktivitas WFH

Produktivitas kerja karyawan merupakan faktor utama sebagai penentu bagi perusahaan untuk menjawab pertanyaan diatas. Produktivitas kerja tidaklah hanya penting bagi perusahaan saja namun juga bagi para karyawan. Karyawan yang produktivitas kerjanya tinggi akan lebih termotivasi dan berpotensi untuk mendaki jenjang karier yang lebih tinggi. Bagi perusahaan, produktivitas karyawan yang tinggi akan membantu terciptanya lingkungan kerja yang sehat dan efisien serta menaikkan profitabilitas perusahaan.

Menurut studi yang dilakukan oleh Universitas Stanford, WFH meningkatkan produktivitas karyawan sebanyak 13%, meningkatkan kepuasan karyawan terhadap pekerjaannya dan menurunkan turnover rate sebanyak 50%. Sebanyak 70% dari responden berpendapat bahwa WFH tidak memiliki dampak positif maupun negatif pada potensi jenjang karier mereka.

Dalam artikel yang dimuat di World Economic Forum pada Maret 2022, dapat kita bandingkan hasil survei mengenai perubahan produktivitas karyawan WFH di 2020 dan 2021. Terdapat peningkatan produktivitas karyawan WFH di tahun 2021 dan nilai rata- rata produktivitas juga mengalami peningkatan dari angka 61 di 2020 ke angka 78 di 2021.

increase productivity.png Sumber : Weforum

Preferensi Para Karyawan

Menurut survei dari FlexJobs yang dimuat di majalah Forbes, mereka berkesimpulan bahwa mayoritas karyawan memiliki preferensi untuk melanjutkan budaya WFH di masa depan. Bahkan, 58% dari responden mengatakan bahwa mereka memilih untuk mencari pekerjaan baru apabila perusahaan tempat mereka sekarang tidak lagi mengizinkan WFH di masa yang akan datang.

Walaupun di tahun 2022 ini sudah lebih banyak kantor yang dibuka untuk WFO, mayoritas karyawan yang berkesempatan untuk WFH tetap memilih untuk bekerja dari rumah. Di tabel berikut ini bisa kita lihat bahwa di bulan Oktober 2020 ada 64% responden survei dari Pew Research Center yang melakukan WFH dikarenakan kantor mereka tutup. Namun pada Januari 2022, hanya 38% responden yang WFH karena kantor mereka tutup sedangkan 61% responden memilih WFH karena itu sudah menjadi preferensi mereka, meskipun kekhawatiran resiko terpapar COVID-19 dari lingkungan kantor sudah menurun.

paw research center 2.png Sumber : Pew Research Center

Jadi dapat kita lihat bahwa pandemi merupakan sebuah awal dari evolusi pada budaya bekerja kita. Artinya, dapat kita simpulkan bahwa normal yang baru adalah budaya kerja yang melibatkan remote working (bekerja di luar kantor).

econofact.org.png Sumber : [Econofact/econofact.org/is-remote-work-working-out)

Kelebihan WFH

Salah satu kelebihan WFH yang utama bagi karyawan adalah penghematan biaya transportasi. Dengan penurunan biaya, minimnya waktu perjalanan ke kantor, dan berkurangnya stress di jalan maka selain dapat berhemat, para karyawan juga bisa memiliki lebih banyak waktu untuk hal- hal pribadi misalnya untuk mengembangkan hobi, berolahraga, atau waktu untuk keluarga. Dengan jadwal yang lebih fleksibel, karyawan juga berpotensi untuk lebih bisa mencapai work life balance yang lebih baik.

The most common benefit of working from home was improved work life balance 2.png Sumber : Office for National Statistics – Opinions and Lifestyle Survey

Bagi perusahaan, budaya WFH memberikan beberapa keuntungan di antaranya; penghematan biaya operasional (seperti biaya sewa kantor, alat tulis, biaya listrik dan air), proses komunikasi di antara para karyawan yang menjadi lebih efisien, akses pada ketersediaan jasa dengan jangkauan yang lebih luas karena tidak terpaku pada radius yang dekat dengan lokasi kantor, serta turnover rate karyawan yang lebih rendah dikarenakan kepuasan dan kenyamanan karyawan yang meningkat.

Secara jangka panjang, budaya WFH akan mendukung tersedianya tenaga kerja yang lebih bervariasi, contohnya tenaga kerja yang merupakan anggota grup keluarga muda, penyandang disabilitas, kelompok lansia yang sudah mendekati usia pensiun, dan kelompok mahasiswa.

Kekurangan WFH

  • Kurang jelasnya batasan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi dapat menyebabkan karyawan mengalami stress, perasaan burnout, atau overworked.
  • Ketergantungan karyawan ketika WFH pada kelancaran teknologi juga meningkatkan risiko isu teknis dalam bekerja.
  • Meningkatnya biaya di rumah akibat dari WFH.
  • Risiko terjadinya gangguan di rumah yang dapat mengganggu pekerjaan.
  • Perasaan terisolasi dan hilangnya koneksi dengan kolega.

Tip untuk WFH

  • Ciptakan area kerja pribadi yang nyaman dan terhindar dari gangguan yang bisa mengalihkan fokus saat bekerja.
  • Buatlah jadwal kerja dan rutinitas pagi yang konsisten dan teratur karena struktur keseharianmu dapat membantumu untuk tetap termotivasi.
  • Kenakan pakaian kerja dan bukan pakaian rumah untuk membantu mindset kamu bekerja selama WFH.
  • Pastikan ada waktu- waktu beristirahat yang teratur secara berkala agar dapat mengembalikan fokus pikiran kita di saat penat dan menjaga produktivitas kita bekerja.
  • Pastikan koneksi internet di rumah bekerja dengan baik.
  • Buatlah batasan yang jelas antara pekerjaan dan kehidupan pribadi agar kita dapat tetap menjaga work-life balance.
  • Jagalah koneksi dengan kolega kerjamu contohnya dengan kegiatan sosial secara virtual. Budaya WFH yang berkepanjangan dapat berpotensi untuk menyebabkan karyawan merasa terisolasi dan dapat mengakibatkan penurunan produktivitas.
  • Pertimbangkan untuk menganut sistem hybrid working, yaitu kombinasi antara WFH dan WFO dengan fleksibilitas dan otonomi bagi karyawan yang didukung oleh perusahaan.

Referensi:

https://www.forbes.com/sites/bryanrobinson/2021/05/02/future-of-work-what-the-post-pandemic-workplace-holds-for-remote-workers-careers/?sh=6375302f7f5b

https://econofact.org/is-remote-work-working-out

https://www.ons.gov.uk/employmentandlabourmarket/peopleinwork/employmentandemployeetypes/articles/ishybridworkingheretostay/2022-05-23

https://www.pewresearch.org/social-trends/2022/02/16/covid-19-pandemic-continues-to-reshape-work-in-america/

https://www.weforum.org/agenda/2022/03/productivity-dynamics-of-working-from-home/

Share artikel, jika kamu rasa ini bermanfaat

  • socmed link
  • socmed link
  • socmed link
  • socmed link
  • socmed link
  • socmed link
Ada yang bisa kami bantu?

Beri tahu kami jika kamu memiliki kendala, keluhan, atau saran pada website kami!